Pertama dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya (memanfaatkannya), maka dia akan memotongmu ". Jelas bahwa membuang waktu akan menyebabkan kesempatan hilang sia sia karena setiap detik yang diberikan Allah tentu berisi segala kesempatan yang bermanfaat, yang akan sia sia jika dilewatkan begitu saja sebab tak bisa mengatasi kelemahan manusia menurut islam .
“Tidak terasa ya udah hari jum’at, perasaan baru kemaren itu hari jum’atnya.” pernahkah sahabat umma mendengar peryataan seperti demikian?Imam Asy Syafi’i rahimahullah pernah mengatakan,صحبت الصوفية فلم أستفد منهم سوى حرفين أحدهما قولهم الوقت سيف فإن لم تقطعه قطعك“Aku pernah bersama dengan seorang sufi. Aku tidaklah mendapatkan pelajaran darinya selain dua hal. Pertama, dia mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang. Jika kamu tidak memotongnya memanfaatkannya, maka dia akan memotongmu.”Kemudian orang sufi tersebut menyebutkan perkataan lainونفسك إن أشغلتها بالحق وإلا اشتغلتك بالباطل“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik haq, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia batil.” Al Jawabul KafiSelain ituIbnul Qoyyim rahimahullah pun pernah mengatakan, “Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan mendung. Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”Lalu Ibnul Qoyyim mengatakan perkataan selanjutnya “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat hawa nafsu, berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” Al Jawabul Kafi, 109Sahabat umma, kira-kira hari ini mau memberkahkan waktu untuk beramal apa?
ImamHasan Al-Basri dalam kitab Hilyat al-Awliya menegaskan, "Sungguh manusia itu bagaikan waktu. Jika satu hari hilang, maka hilang pulalah sebagian darinya." baca juga: Ini Alasan Dibalik Penamaan Bulan Rajab ; Ini 4 Jenis Ibadah Berdasarkan Perbuatan Hamba ; Sebuah adagium mengatakan bahwa waktu bagaikan pedang.
BANYAK orang-orang jurusan dunia yang berkata bahwa waktu adalah uang, hal ini menunjukkan bahwa waktu itu benar-benar berharga. Apalagi di dalam Islam, maka hal itu lebih berharga lagi dan sangat berharga. Bahkan ulama pun ada yang berkata bahwa waktu adalah pedang, dalam kitab Al Jawaabul Kaafi karya imam Ibnul Qayim rahimahullahu disebutkan bahwa Imam Syafi’i berkata, BACA JUGA 4 Sunnah di Waktu Maghrib “Waktu laksana pedang, jika engkau tidak menggunakannya maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia.” Hal ini menunjukkan bahwa kita harus mengolah waktu ke hal-hal yang positif dan bermanfaat. Dan janganlah sekali-kali menggunakannya untuk hal-hal yang sia-sia. Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” Muttafaqun alaih Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu Bathal. Beliau mengatakan “makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya yang sehat. Barang siapa yang mendapatkan seperti ini maka bersemangatlah agar tidak tertipu dengan lalai dari bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya. Dan diantara bentuk bersyukur ialah dengan melakukan ketaatan dan menjauhi larangan-Nya, dan barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini maka dialah orang yang telah tertipu.” Dan seperti yang telah kita saksikan sekarang, banyak manusia yang telah terjerumus ke lubang kelalaian banyak yang telah terbuai dengan waktu luang dan jasad yang sehat, padahal Allah Ta’ala akan menanyakan atas setiap nikmat yang telah diberikan padanya. Allah Ta’ala berfirman, “Kemudian kamu pasti akan ditanya tentang kenikmatan yang kamu bermegah-megahan di dunia itu.” QS. At-Takatsur 8 Syaikh Abdul Malik Al-Qasim berkata, Waktu yang sedikit adalah harta berharga bagi setiap muslim di dunia ini. Waktu adalah nafas yang terbatas dan hari-hari yang dapat terhitung. Jika waktu yang sedikit itu yang hanya sesaat atau beberapa jam bisa berbuah kebaikan, maka ia sangat beruntung. Sebaliknya jika waktu disia-siakan dan dilalaikan, maka sungguh ia benar benar merugi. Dan waktu yang berlalu tidak mungkin bisa kembali selamanya.” Risalah Al-Waqtu Anfus laa Ta’ud, hal. 3. Seharusnya kita sadar dan menyadari bahwa waktu itu sesuatu yang sangat berharga bagi seorang hamba, sangat amat disayangkan jika waktu itu berlalu saja tanpa ada selipan ketaatan di dalamnya. Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu berkata, “Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam ajalku berkurang, namun amalku tidak bertambah.” Dan tanda Allah menelantarkan hamba ialah salah satunya Allah jadikan ia sibuk dalam hal-hal yang sia-sia. Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, “Di antara tanda Allah berpaling dari seorang hamba, Allah menjadikannya sibuk dalam hal yang sia-sia sebagai tanda Allah menelantarkannya.” Al Bahrur Ra’iq, hal. 70. Dan ketahuilah bahwa kematian lebih layak bagi orang yang menyia-nyiakan waktu. Seperti yang dikatakan imam Ibnul Qayyim rahimahullahu “Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat hawa nafsu, berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya Al Jawaabul Kaafi, 109. Dan janganlah menyia-nyiakan waktumu selain untuk mengingat Allah. Dari Abdullah bin Abdil Malik, beliau berkata, “Kami suatu saat berjalan bersama ayah kami di atas tandunya, lalu dia berkata pada kami Bertasbihlah sampai sampai di pohon itu’, lalu kami pun bertasbih sampai di pohon yang ia tunjuk. Kemudian nampak lagi pohon lain, lalu dia berkata pada kami,’Bertakbirlah sampai di pohon itu’. Lalu kami pun bertakbir. Inilah yang biasa diajarkan oleh ayah kami Az-Zuhdu li Ahmad bin Hambal. Dari penggalan cerita di atas terdapat beberapa faedah, yaitu Waktu yang berkah adalah waktu yang digunakan untuk ketaatan dan sibuk dengan menambah amal. Hendaknya orang tua mengajarkan kepada anaknya sedini mungkin tentang pentingnya waktu. Kehidupan para ulama tak lepas dari menambah dan memperkuat ketaatan. Setelah kita mengetahui bahwa waktu itu adalah hal yang sangat berharga, maka selanjutnya ialah bagaimana kita mengatur waktu itu sendiri, di antaranya ialah Pertama Usahakan untuk membuat batasan waktu untuk setiap aktifitas kita. Misal dari awal bangun tidur sampai jam berapa waktu untuk bersih-bersih lalu berapa jam untuk belajar, menulis, meringkas, menghafal dan lain-lain. Kedua Meninggalkan suatu hal yang sia-sia atau hal mubah yang berlebihan seperti makan, ngobrol tidur dan lain-lain. Dari Abu Hurairah radiyallahu anhu dari Rasulullah SAW beliau bersabda, “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” HR. Tirmidzi no2317 Ibnu Majah no 3976, Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Ketiga Jangan punya kebiasaan menunda-nunda. Keempat Memanfaatkan setiap detiknya untuk hal kebaikan dan beribadah. Kelima Membuat jadwal belajar dan waktu mengulang pelajaran. Di dalam surah Al-Ashr Allah bersumpah dengan waktu. Dan ini menunjukkan pentingnya masa waktu. Di dalam masa terdapat keajaiban-keajaiban, di dalam masa terjadi kesenangan, kesusahan, sehat sakit, kekayaan, dan kemiskinan. Dan sesungguhnya masa merupakan anugerah Allah Ta’ala, tidak ada cela padanya, manusialah yang tercela ketika tidak memanfaatkannya. Dan manusia tak tahu kapan berakhir waktunya, maka dari itu Allah Ta’ala banyak memerintahkan untuk segera berlomba-lomba dalam ketaatan. Rasulullah SAW pun memerintahkan umatnya untuk bersegera melakukan amalan-amalan shalih. Al-Hasan rahimahullah berkata “Wahai anak Adam janganlah engkau menunda-nunda amalan-amalan karena engkau memiliki kesempatan pada hari ini, adapun besok maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini. Jika engku tidak bertemu esok hari engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini.” Taqribuz Zuhd, 1/28 BACA JUGA Korupsi Waktu dalam Pekerjaan Maka dari itu sobat perlu kita ingat lagi bahwa waktu itu adalah nikmat yang luar biasa yang kita miliki. Waktu tak bisa dinilai dengan materi dan kekayaan. Waktu berjalan dengan cepat dan tidak terasa, waktu yang berjalan tak akan bisa terulang kembali. Waktu adalah kehidupan, jika waktu habis maka habislah kehidupan, bersyukurlah saat ini kita masih diberi waktu, terkhusus waktu untuk memperbaiki dan memperkuat ketaatan kita pada-Nya. [] SUMBER MUSLIMAH
CeritaSilat Indonesia Serial Pendekar Mabuk dalam episode Pedang Penakluk Cinta Karya Suryadi berarti nyawa kami siap hilang sewaktu-waktu; hilang di tangan musuh, atau hilang di tangan ratu jika kami gagal." Pelipisnya bagaikan ditampar dengan tendangan itu cukup keras, ia terpelanting dan berguling-guling sesaat. Suto tertawa melihat
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mutiara Man Jadda WajadaWAKTU LAKSANA PEDANGالوقت كالسيف ان لم تقطعه قطعك“Al-waqtu ka as-saifi in lam taqtha’hu qatha’aka " Al-MahfudzatWaktu itu seperti pedang, jika engkau tidak menggunakannya dengan baik, ia akan memotongmu PepatahArabWaktu akan terus berjalan, apapun yang terjadi, apapun yang kita lakukan. Matahari akan terus bersinar di pagi hari, tenggelam di sore hari digantikan bulan, lalu terbit lagi di pagi harinya. Begitulah waktu akan terus waktu tidak bisa diputar, pun tidak bisa ditunda. Kita hidup sebagai manusia, tugas kita adalah memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya. Karena kita tidak tidak pernah tahu kapan nikmat waktu akan dicabut dari diri kita, saat kita harus menghadap Yang Maha saatnya kita memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, berkarya sebanyak-banyaknya, berprestasi setinggi-tingginya, beribadah sekhusyu-khusyu’nya, beramal seikhlas-ikhlasnya, bekerja sekeras-kerasnya, berdoa tiada putusnya. Kalau itu tidak kita lakukan, waktu akan “memotong” kita karena kita telah itu selalu datang di saat akhir. Waktu akan terus berjalan. Singsingkan baju lebih tinggi, kuatkan tekad lebih dalam, niatkan lebih ikhlas, hari ini kita akan menjadi PRIBADI BARU, dengan sikap dan kebiasaan baru yang lebih positif, dengan target-target hidup yang lebih terukur, agar hidup menjadi lebih bermanfaat dan جد وجدSalam Man Jadda WajadaSukses. Bermanfaat. BerkahFollow me on TWITTER akbarzainudin Lihat Pendidikan Selengkapnya
Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya" - (HR. Bukhori-Muslim) Allah senantiasa menolong hambaNya, selama hambaNya suka menolong saudaranya
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Waktu Bagaikan PedangRamadhan segera berkemas untuk tinggalkan kita. Waktu begitu cepat berlalu. Dan tanpa terasa kita tinggal beberapa hari lagi bersamai bulan yang mulia ini. Sungguh akan merugi jika kita tidak memanfaatkan waktu yang kita miliki. Terkadang kita sebagai manusia lupa akan 2 nikmat yang Allah berikan. Yang pertama nikmat sehat dan nikmat waktu luang. Berapa banyak waktu kita terbuang begitu saja tanpa melakukan kegiatan apapun. Nikmat sehat yang kita miliki terkadang kita sia-siakan. Tak menyadari bahwa banyak di luar sana yang mau bediri saja susah, mau makan tidak enak dan merasakan tubuhnya lemas tak berdaya. Sedangkan kita yang sehat. Justru hanya berdiam diri tidak memaksimalkan ibadah dan sibuk dengan urusan dunia yang sementara. Astaghfirullahal Adzhiim. Yang kedua nikmat waktu luang. Waktu bagaikan dua mata pedang, jika kita tidak memanfaatkan dengan baik maka kita justru akan rugi. Pedang akan menebas kita itu pandai-pandailah memanfaatkan nikmat sehat dan nikmat waktu/ sempat. Ramadhan yang tinggal bebera hari lagi. Mari kita maximalkan ibadah kita. NMalam 25 semoga kita mendapatkan malam lailatul Qodar malam yang lebih baik dari seribun. Makam itu tidak serta merta datang dan kita jumpai. Namun perlu tindakan dan usaha untuk kita bisa berjumpa dengannya. Berdoa dan berdzikir kepada Allah. Melakukan kebaikan- kebaikan dengan infaq atau sodaqoh. Berbagi rezeki yang kita dapatkan kepada orang lain. Ingat ada hak mereka di dalam rezeki yang kita terima. Ayo berlomba-lomba untuk mendapatkan kemenangan. Masih ada sedikit waktu, jangan kita sia-siakan sedikit waktu yang ada kita sehat tetap semangat dan terus berkarya. Gunungkidul, 15 April 2023 Lihat Diary Selengkapnya
Sesungguhnya engkau bagaikan hari yang dapat dihitung. Jika satu hari berlalu, maka sebagian darimu juga akan pergi. Bahkan hampir hampir sebagian harimu berlalu, namun engkau merasa seluruh yang ada padamu ikut pergi. Oleh karena itu, beramallah." (Shifatush Shofwah, 1/405, Asy Syamilah) Waktu Bagaikan Pedang. 3. Rugi dunia akherat
Oleh Erna Ummu Azizah Komunitas Peduli Generasi dan Umat WAKTU begitu cepat berlalu. Terkadang waktu sehari, seminggu, sebulan bahkan setahun itu tidak terasa. Ada yang rasanya baru kemarin masih anak-anak, sekarang sudah beranjak dewasa. Ada juga yang rasanya baru kemarin masih muda, sekarang sudah renta. Bahkan ada juga yang rasanya baru kemarin masih bertegur sapa, kini mereka telah tiada. Ya, waktu terus berputar, dan sungguh waktu yang sudah berlalu tidak bisa diputar kembali. Maka, alangkah meruginya jika waktu yang Allah berikan terbuang dengan percuma tanpa diisi dengan aktivitas yang bermakna. Begitu pentingnya menjaga waktu, sampai-sampai Allah pun bersumpah dengannya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shalih, serta nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” QS. Al-Ashr [103] 1-3 Sayangnya, banyak diantara kita yang masih menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada dengan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi akhiratnya serta terlalu menyibukkan diri dengan perkara dunia. Bahkan ada yang lalai dan tidak mengerjakan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang Muslim. Dan mirisnya lagi, jika diingatkan perkara akhirat, tak sedikit yang mengatakan nanti’. Padahal nanti-nanti keburu mati. Jika demikian, maka kerugian dan penyesalanlah yang akan ia dapatkan di akhirat kelak. Sungguh tepat ketika Rasulullah Saw mengingatkan mengenai hal ini di dalam sabdanya “Dua hal yang banyak orang tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari sahabat Ibnu Abbas ra. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahihul Jami’, no. 6778. Padahal yang namanya waktu akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Mas’ud ra, Rasulullah Saw bersabda “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi Rabb-nya, hingga dia ditanya tentang lima perkara yaitu tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan dalam hal apa hartanya tersebut ia belanjakan, serta apa saja yang telah ia perbuat dari ilmu yang dimilikinya.” HR. At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Ashahihah, no. 946. Waktu bagaikan pedang. Jika kita tidak memotongnya memanfaatkannya, maka dia akan memotong kita. Jika kita tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik haq, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia batil. Demikianlah betapa pentingnya menjaga waktu. Kita harus memanfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin. Karena waktu tidak pernah menunggu kita, kalau kita tidak memanfaatkan waktu maka waktulah yang akan menggilas kita. Ada baiknya kita pun merenungkan sabda Rasulullah Saw “Berlombalah dalam amal kebajikan dengan tujuh perkara yakni bersegeralah kepada amal shalih sebelum terjadinya salah satu dari tujuh penghalang ini, apakah kalian menunggu kecuali kemiskinan yang melupakan yakni seseorang yang sibuk mencari sesuap nasi, sehingga dia meninggalkan dan melupakan ketaatan dan amal shalih, atau kekayaan yang melampaui batas yakni harta dan uang berlebih biasanya menyebabkan seorang hamba bersikap melampaui batas dan tenggelam dalam syahwat-syahwat yang diharamkan, atau sakit yang merusak atau renta yang menyebabkan penyesalan ketuaan dan lanjut usia, atau kematian yang menunggu, atau dajjal yang ia adalah seburuk-buruk yang ditunggu, ataukah kiamat, yang kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit.” HR. Al-Hakim dari Abu Hurairah ra, dan At-Tirmidzi. Oleh karena itu, mari kita pergunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Bersegera menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya. Meneladani Rasulullah dalam setiap langkah kita. Dan, tak lupa kita berdoa semoga Allah memberikan kekuatan dan keistiqomahan, juga memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat lalai dan malas dalam melakukan ketaatan. Aamiin. [] Kirim RENUNGAN Anda lewat imel ke [email protected], paling banyak dua 2 halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.
TikTokvideo from Kopi Ndeso (@kopindeso_0fficial): "cinematic kopi ndeso. waktu bagaikan pedang#kopindeso #TIktok #cinematikvideo #indramayu_kota_mangga". suara asli - Kopi Ndeso.
Waktu adalah hal yang sangat berharga, nikmat tuhan yang diberikan kepada setiap manusia. Waktu adalah sebuah nikmat kehidupan yang mana apabila sudah terjadi tidak akan dapat di kembalikan lagi, jadi hargailah waktu yang sangat singkat ini sebelum kita tua dan menyesal akan itu. Kita harus disiplin menggunakan waktu, Disiplin dalam menggunakan waktu maksudnya kita dapat menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, membagi waktu dengan baik, mana yang harus diutamakan dan mana yang harus di tinggalkan. Islam menempatkan waktu sebagai perkara penting, sehingga jika tak dimanfaatkan dengan baik, maka kerugianlah yang akan diperoleh. Lebih dari kerugian materi, menyia-nyiakan waktu bisa berakibat terbengkalainya sisi akhirat seorang hamba. Pepatah Arab mengatakan WAKTU LAKSANA PEDANG الوقت كالسيف ان لم تقطعه قطعك Artinya ”Waktu itu seperti pedang, jika engkau tidak menggunakannya dengan baik, ia akan memotongmu” Waktu adalah salah satu nikmat Tuhan, Tanpa waktu, Saking pentingnya waktu, Allah Swt pun bersumpah atas nama waktu pada beberapa ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an. Seperti dalam Surat Al Ashr pada ayat pertama berbunyi sebagai berikut وَالْعَصْرِۙ Artinya Demi masa Isi kandungan surat Al Ashr ayat 1 yaitu Allah SWT bersumpah demi Masa atau Waktu. Nah dari ayat tersebut kita tau bahwa waktu itu sangat berharga bagi setiap umat manusia. Jangan tertipu dengan waktu luang. Rasulullah Muhammad Saw sering memperingatkan umatnya tentang waktu, diantaranya hadits berikut نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ "Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang." HR. Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majah.
gf2e. 449 102 16 175 291 329 447 283 73
hadits waktu bagaikan pedang